Dunia otomotif berkembang pesat saat ini. Bukan hanya orang tua yang berbondong bonding meramaikan dunia otomotif tapi juga kalangan muda atau milenial. Salah satu otomotif yang saat ini banyak digandrungi berbagai kalangan adalah mobil. Baik untuk kebutuhan atau gaya hidup, rasanya mobil menjadi penolong untuk melakukan aktivitas.
Namun banyak sekali pengendara yang lalai dalam perawatan perangkat mobil. Salah satunya seperti CVT. Penyakit CVT mobil adalah salah satu masalah yang dialami oleh pengendara mobil bertransmisi matik. Sama seperti transmisi mobil lainnya, CVT pun harus dirawat dengan baik agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.
Apa itu CVT? Continously Varaible Transmission atau CVT adalah salah satu jenis transmisi mobil yang bersifat otomatis. CVT merupakan teknologi terbaru yang merupakan pengembangan dari transmisi matic konvensional. Karena termasuk transmisi otomatis, anda tidak perlu lagi memindahkan gigi secara manual.
Jika transmisi otomatis hanya menyediakan sedikit pilihan gear ratio, CVT lebih unggul. Pasalnya, transmisi ini bisa menggeser rasio gigi tanpa batas, tidak seperti transmisi matik konvensional. Selain itu, CVT juga bisa dioperasikan dalam jumlah RPM yang konstan, sehingga menghasilkan kemulusan saat berkendara.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, cara kerja CVT yang mudah membuat anda bisa berganti gigi namun tak perlu memindah tuas persneling. Sistem kerja CVT membuatnya menggantikan gigi, jadi gigi 1, 2, 3, 4 tetap pada gigi satu. Sebagai gantinya, digunakan dua puli, yakni puli penggerak dan puli yang digerakkan. Keduanya kemudian dihubungkan belt yang terbuat dari serat baja. Lalu puli penggerak tersebut bisa menyesuaikan kecepatan yang dibutuhkan mobil.
Puli penggerak bisa anda disesuaikan, sehingga dapat membuat mobil melaju cepat maupun lambat secara otomatis. System kerja transmisi CVT mobil akan semakin terlihat ketika RPM mesin naik maka kecepatan akan disesuaikan dengan otomatis.
Puli yang awalnya menggerakan memiliki rasio lebih kecil, namun lama-lama menjadi besar sesuai dengan kebutuhan kecepatan mobil. Kemudian puli yang diputar besar lama kelamaan menjadi kecil. System kerja CVT ini memang sangat halus, sehingga saat melaju tidak ada hentakan akibat proses perpindahan gigi. Ditambah juga karena pergerakan transmisinya menggunakan belt. Cara kerja CVT memang sangat memudahkan anda, namun mobil dengan CVT akselerasinya tidak sebaik mobil bertransmisi matik konvensional dan manual.
Selain cara kerjanya yang sederhana dan mudah, CVT juga mempunyai komponen yang tahan lama sehingga tidak sulit dalam perawatannya. Namun meskipun minim dalam perawatan, transmisi CVT tetap harus anda rawat. Perawatan dilakukan agar peformanya tetap baik. Berikut beberapa perawatan CVT yang perlu anda lakukan.
Memerlukan Sedikit Pelumas
Transmisi CVT memiliki perbedaan yang signifikan dengan tranmisi otomatis lainnya. Karena itu perawatannya juga tidak bisa disamakan. Seperti penggunaan pelumasan yang hanya lebih sedikit dari transmisi matic biasa.
Contohnya saja jika transmisi matic biasa harus dilumuri pelumas seluruhnya. Maka pada CVT, hanya perlu melumasi komponen puli pemutar dan sabuk baja. Sehingga oli yang digunakan jauh lebih hemat bukan?
Pelumas Khusus
Selanjutnya untuk pelumasan, CVT tidak bisa menggunakan pelumas umum bagi trasmisi otomatis. Transmisi CVT, menggunakan pelumas khusus untuk CVT. Hal ini karena oli khusus CVT memiliki karakteristik yang berbeda dibanding oli transmisi matic biasa yaitu siftanya lebih berat. Pada transmisi otomatis perlu dilumasi seluruhnya maka diperlukan oli yang berat.
Berbeda dengan CVT, oli tersebut hanya akan membuat slip dan tenaga akan berkurang. Jika CVT menggunakan pelumas biasa maka bisa memperburuk keadaan, karena mobil akan terasa “jumping” bahkan sampai tidak bisa berjalan. Anda harus sangat memperhatikannya, pilihlah bengkel dengan mekanik yang ahli dan memiliki peralatan yang lengkap seperti Toyoga, bengkel CVT Bekasi. Agar CVT mobil anda tetap baik.
Ganti Setiap 100 Ribu KM
Untuk mendapatkan mesin yang stabil dan transmisi tetap terawatt dengan baik. CVT Perlu dilakukan penggantian rutin, maksimal setiap 100 ribu km sekali. Jika anda kurang yakin, sebaiknya anda konsultasikan dengan bengkel yang ahli dalam dalam bidang service CVT yaitu Toyoga, bengkel CVT Bekasi.